KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Administrasi Pembangunan di tahun ajaran 2016. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk
lebih mengenal tentang Administrasi Pembangunan.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah
ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana
ini, dapat memberi manfaat tersendiri bagi teman-teman sekalian.
Pekanbaru,
Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………….
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………….….
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Administrasi Pembangunan………………………………………………...
B.
Ciri-ciri Administrasi Pembangunan……………………………………………….…..
C.
Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan……………………………………….…..
D.
Fungsi Administrasi Pembangunan…………………………………………………….
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………………
Saran………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Administrasi pembangunan lahir sebagai
pemikiran sempalan ilmu administrasi negarasetengah dasa warsalalu. Suatu
pemikiran mengenai pembangunan agar dapatlebih efektif melaksanakan
kebijaksanaan – kebijaksanaandan program– program bagi pencapaian
tujuanpembangunan. Selama masa tersebut, sudah berkembang berbagai alur
pemikiran bahkanparadigma dalam administrasi pembangunan. Dalam pembangunan
suatu negeri,pembangunannasional meliputi berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat,yang pada hakikatnyaadalah hasil kegiatan seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, dalam perkembangannya, administrasipembangunan terutamadalam
studi kebijaksanaan,memanfaatkan berbagai bidangilmu yang lain,misalnya ilmu
ekonomi dalam leveraging change through the market (mendorong perubahanmelalui
pemanfaatan mekanisme pasar) dan ilmu sosiologi dalam empowering the poor(pemberdayaan
yang kurangberdaya).Dengan demikian, administrasi pembangunan adalah
suatuadministrasi bagi usaha pembangunan socialekonomi yang bersifat dinamis
dan inovatf dan mengupayakan perubahan berbagai aspek kehidupan masyarakat
melalui berbagai pengerahan dan alokasi umber daya untuk kegiatanpembangunan.
Secara lebihspesifik, administrasi pembangunan berfungsi
merumuskankebijaksanaan – kebijaksanaan dan program – program pembangunan (ke
arahmodernisasi,pembangunan bangsa atau pembangunan social ekonomi), dan
melaksanakannyasecara efektif dengan pendekatan yang multi disiplin.
1.2
Tujuan
A.
Mengetahui
Pengertian Administrasi Pembangunan
B.
Mengetahui
Ciri-ciri Administrasi Pembangunan
C.
Mengetahui
Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan
D.
Mengetahui
Fungsi-fungsi Administrasi Pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Administrasi Pembangunan
Sisi pertama dari administrasi pembangunan
adalah administrasi dari atau bagi pembangunan (administration of development).
Banyak cara pendekatan untuk mengkaji administrasi. Bisa dari segi komponennya,
kegiatannya maupun prosesnya. Bisa juga menggunakan pendekatan yang relatif
baru berkembang yaitu kebijaksanaan publik, seperti yang telah diuraikan di
atas. Namun, untuk dasar pemahaman dapat digunakan pendekatan Waldo (1992),
bahwa kalau kita cerminkan administrasi untuk mencari wujudnya, maka ditemukan
dua aspek, yaitu manajemen dan organisasi, sedangkan manajemen adalah
fisiologinya. Organisasi biasanya digambarkan sebagai wujud statis dan
mengikuti pola tertentu, sedangkan manajemen adalah dinamis dan menunjukkan
gerakan atau proses. Keduanya dapat digunakan untuk analisis administrasi.
Untuk membahas administrasi bagi pembangunan,
Lebih tepat digunakan pendekatan manajemen. Karena itu pada dasarnya dapat
dikatakan Bahwa masalah administrasi bagi pembangunan adalah masalah manajemen
pembangunan. Studi mengenai manajemen telah banyak mengilhami perkembangan.
Namun teori pokoknya tidak berubah, bahwa yaitu sekurang-kurangnya ada tiga kegiatan
besar yang dilakukan oleh manajemen, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan. Fungsi manajemen pada sistem administrasi mana pun, baik di negara
yang sedang membangun maupun di negara maju, sama saja, yang berbeda adalah
penekanannya. Teknik atau metode penyelenggaraannya juga dapat berbeda
tergantung pada pengaruh berbagai faktor, seperti system politik, latar
belakang budaya, atau tingkat penguasaan teknologi.
Manajemen pembangunan adalah manajemen publik
dengan ciri-ciri yang khas, seperti juga administrasi pembangunan adalah
administrasi publik (negara) dengan kekhasan tertentu. Untuk analisis manajemen
pembangunan dikenali beberapa fungsi yang cukup nyata (district), yakni: (1)
perencanaan, (2) pengerahan (mobilisasi) sumber daya, (3) pengerahan
(menggerakkan) partisipasi masyarakat, (4) penganggaran, (5) pelaksanaan
pembangunan yang ditangani langsung oleh pemerintah, (6) koordinasi, (7)
pemantauan dan evaluasi dan (8) pengawasan. Di bawah ini akan diuraikan lebih
lanjut berbagai fungsi tersebut, dan dilengkapi dengan (9) peran informasi yang
amat penting sebagai instrumen atau perangkat bagi manajemen.
Administrasi pembangunan mencangkup dua
pengertian, yaitu administrasi dan pembangunan. Administrasi adalah keseluruhan
proses pelaksanaan keputusan – keputusan yang telah diambil dan diselenggarakan
oleh dua atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya,
sedangkan pembangunan didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan
pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu
negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa
(nation-building).
Ada beberapa pengertian administrasi
pembangunan menurut para ahli. Hiram S. Phillips mendefinisikan administrasi
pembangunan sebagai rather than the traditional term of public administration
to indicate the need for a dynamic process designed particularly to meet
requirements of social and economic changes.[1] Pernyataan ini diartikan
sebagai lebih baik dari pada masa tradisional administrasi publik untuk
menunjukkan kebutuhan untuk suatu proses dinamis yang didesain secara khusus
untuk mendapatkan syarat perubahan sosial dan ekonomi.
Paul Meadows mendefinisikan administrasi
pembangunan sebagai development administration can be regarded as the public
management of economic and social change in term of deliberate public policy.
The development administrator is concerned with guiding change.[2] Pernyataan
ini diartikan sebagai administrasi pembangunan dapat dipandang sebagai
manajemen publik perubahan ekonomi dan sosial yang disengaja dalam masa
kebijakan publik. Administrator pembangunan dapat memfokuskan pada perubahan
terarah.
B.
Ciri-ciri Administrasi Pembangunan
Ada beberapa ciri administrasi pembangunan menurut Irving Swerdlow dan
Saul M. Katz. Pertama, adanya suatu orientasi administrasi untuk mendukung
pembangunan. Administrasi bagi perubahan – perubahan ke arah keadaan yang
dianggap lebih baik. Keadaan yang lebih baik ini bagi negara – negara baru
berkembang dinyatakan dengan usaha ke arah modernisasi, atau pembangunan bangsa
atau pembangunan sosial ekonomi. Di dalam administrasi pembangunan, diberikan
uraian mengenai saling kait – berkaitnya administrasi dengan aspek – aspek pembangunan di bidang politik, ekonomi,
sosial-budaya, dan lain – lain. Kedua, adanya peran administrator sebagai unsur
pembangunan. Peranan serta fungsi pemerintah
sangat erat kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Administrator juga dapat menciptakan suatu sistem dan praktek administrasi yang
membina partisipasi dalam pembangunan. Ketiga, perkembangan, baik dalam ilmu
maupun pelaksanaan perencana pembangunan terdapat orientasi yang semakin besar
memberikan perhatian terhadap aspek pelaksanaan rencana. Suatu perencanaan yang
berorientasi pada pelaksanaannya akan lebih banyak memperhatikan aspek
administrasi dalam aspek pembangunannya. Keempat, administrasi pembangunan
masih berdasarkan pada prinsip – prinsip administrasi negara. Namun,
administrasi pembangunan memiliki ciri – ciri yang lebih maju daripada
administrasi negara.
Sondang P. Siagian juga merumuskan ciri – ciri administrasi pembangunan.
Pertama, Administasi pembangunan lebih memberikan perhatian terhadap lingkungan
masyarakat yang berbeda – beda, terutama bagi lingkungan masyarakat negara – negara baru berkembang.
Kedua, administrasi pembangunan mempunyai peran aktif dan berkepentingan
terhadap tujuan – tujuan pembangunan, baik dalam perumusan kebijaksanaannya
maupun dalam pelaksanaannya yang efektif. Bahkan, administrasi ikut serta
mempengaruhi tujuan – tujuan pembangunan masyarakat dan menunjang pencapaian
tujuan – tujuan sosial, ekonomi, dan lain – lain yang dirumuskan
kebijaksanaannya dalam proses politik. Ketiga, administrasi pembangunan
berorientasi kepada usaha – usaha yang mendorong perubahan ke arah keadaan yang
dianggap lebih baik untuk suatu masyarakat di masa depan atau berorientasi masa
depan. Keempat, administrasi pembangunan lebih berorientasi kepada pelaksanaan
tugas – tugas pembangunan dari pemerintah. Administrasi pembangunan lebih bersikap sebagai ”development agent”,
yakni kemampuan untuk merumuskan
kebijaksanaan – kebijaksanaan pembangunan dan pelaksanaan yang efektif, serta
sebagai kemampuan dan pengendalian instrumen – instrumen bagi pencapaian tujuan
– tujuan pembangunan. Kelima, administrasi pembangunan harus mengaitkan diri
dengan substansi perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan tujuan – tujuan
pembangunan di berbagai bidang yaitu ekonomi, sosial, budaya, dan lain – lain.
Keenam, dalam administrasi pembangunan, administrator dalam aparatur pemerintah
juga bisa menjadi pergerak perubahan. Ketujuh, administrasi pembangunan lebih
berpendekatan lingkungan, berorientasi pada kegiatan, dan bersifat pemecahan
masalah. Ketiga unsur ini disebut mission driven.
C.
Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan
(1)
development of administration. Penyusunan kebijakan penyempurnaan
Administrasi Negara, meliputi:: Kepemimpinan, koordinasi, pengawasan,
Administrasi fungsional: (kepegawaian, keuangan, sarana-sarana lain dan
perlembagaan dalam arti sempit)
(2)
administration of Development, Proses perumusan kebijakan pembangunan,
biasanya dalam bentuk rencana pembangunan. Pelaksanaannya secara efektif.
Kedua ruang lingkup tersebut saling berkaitan
satu sama lain untuk menghasilkan kebijakan. Proses perumusan kebijakan masuk
ke dalam ranah administrasi negara sedangkan substansinya bisa berasal dari
ilmu lain (politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan sebagainya). Formulasi
kebijakan bisa saja merupakan proses politik maupun proses administrasi.
Kebijakan yang sudah diambil, perlu ada partisipasi masyarakat. Di akhir dari dua ruang lingkup tadi adalah
tercapainya perubahan suatu negara ke arah modernisasi, pembangunan bangsa,
pembangunan sosial ekonomi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Administrasi
Pembangunan menggunakan dua sisi yaitu Pembangunan Administrasi dan
Administrasi Pembangunan. Kedua sisi tersebut saling melengkapi untuk
menghasilkan suatu kebijakan. Partisipasi masyarakat diperlukan agar kebijakan
tersebut bisa berhasil dan tercapailah perubahan ke arah modernisasi,
pembangunan bangsa dan pembangunan social.
D.
Fungsi Administrasi Pembangunan
Pertama, penyusunan kebijaksanaan
penyempurnaan administrasi negara yang meliputi: upaya penyempurnaan
organisasi, pembinaan lembaga yang diperlukan, kepegawaian dan pengurusan
sarana-sarana administrasi lainnya. Ini disebut the development of
administration (pembangunan administrasi), yang kemudian lebih dikenal dengan
istilah “Administrative Reform” (reformasi admnistrasi).
Kedua, perumusan kebijaksanaan-kebijaksanaan
dan program-program pembangunan di berbagai bidang serta pelaksanaannya secara
efektif. Ini disebut the development
administration (Administrasi untuk pembangunan). Administrasi untuk pembangunan
(the development administration) dapat dibagi atas dua; yaitu; (a) Perumusan
kebijaksanaan pembangunan, (b) pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan secara
efektif.
Ketiga, pencapaian tujuan-tujuan pembangunan
tidak mungkin terlaksana dari hasil kegiatan pemerintahan saja. Faktor yang
lebih penting adalah membangun partisipasi masyarakat.
Seperti yang diuraikan di atas bahwa
administrasi pembangunan adalah administrasi negara yang cocok diterapkan di
negara-negara yang sedang berkembang, namun Bintoro Tjokroamidjojo membedakan
bahwa administrasi pembangunan lebih banyak memberikan perhatian terhadap
lingkungan yang berbeda-beda, terutama lingkungan masyarakat yang baru
berkembang, misalnya lingkungan politik, lingkungan ekonomi, geografi, dan
budaya. Pengaruh budaya (nilai-nilai) dalam administrasi publik di
negara-negara berkembang memunculkan prismatic society. Administrasi
pembangunan berperan aktif dan berkepentingan terhadap tujuan-tujuan
pembangunan, sedangkan dalam ilmu administrasi negara bersifat netral terhadap tujuan-tujuan pembangunan.
Administrasi pembangunan berorientasi pada upaya yang mendorong perubahan-perubahan ke arah ke keadaan yang
lebih baik dan berorientasi mada depan, sedangkan ilmu administrasi negara
lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan secara efektif/tertib, efisien pada
masing-masing unit pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Administrasi
Pembangunan adalah proses penggiringan suatu organisasi untuk mencapai prestasi
puncak suatu tujuan pembangunan, ini merupakan pelaksanaan dan wadah
administrasi dalam mengintegrasikan kemudahan pencapaian objek bangunan (Edward Weidner). Administrasi Pembangunan
adalah seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memperbaiki
tata kehidupannya sebagai suatu bangsa dalam berbagai aspek kehidupan bangsa
tersebut dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Saran
Mungkin inilah yang
dapat kami wacanakan pada penulisan tugas
ini. meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita dapat mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak
kesalahan dari penulis, dan penulispun juga butuh saran / kritikan agar bisa
menjadi motivasi untuk kedepannya.
Komentar
Posting Komentar