DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
1. Kesehatan
Lingkungan
a. Pengertian
Kesehatan Lingkungan
b. Tujuan
Kesehatan Lingkungan
c. Ruang
Lingkup Kesehatan Lingkungan
2. Promosi
Kesehatan
a. Pengertian
Promosi Kesehatan
b. Peran
Promosi Kesehatan dalam Kesehatan
3. Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Pengertian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Fungsi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Manajemen
Kesehatan
a. Pengertian
Manajemen Kesehatan
b. Manajemen
Puskesmas
c. Manajemen
Rumah Sakit
5. Gizi
a. Pengertian
Gizi
6. Kesehatan
Reproduksi
a. Pengertian
Kesehatan Reproduksi
b. Ruang
Lingkup Kesehatan Reproduksi
7. Epidemiologi
a. Pengertian
Epidemiologi
b. Ruang
Lingkup Epidemiologi
8. Administrasi
Kebijakan Kesehatan
a. Pengertian
Administrasi Kebijakan Kesehatan
b. Ruang
Lingkup Administrasi Kebijakan Kesehatan
9. Kesehatan
Masyarakat
a. Pengertian
Kesehatan Masyarakat
b. Prinsip-prinsip
Kesehatan Masyarakat
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Definisi
ilmu kesehatan masyarakat (bahasa Inggris: public health) menurut profesor
Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) dari adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan
mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan
individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan
perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek
sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Ikatan
Dokter Amerika, AMA, (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan
seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
Ruang
lingkup Ilmu kesehatan masyarakat meliputi :
1. Epidemiologi
2. Kesehatan
Lingkungan
3. Pendidikan
Kesehatan dan Perilaku
4. Administrasi
Kebijakan Kesehatan
5. Gizi
Masyarakat
6. Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
7. Kesehatan
Reproduksi masyarakat
8. Sistem
Informasi Kesehatan
9. surveilans
penyakit menular dan tidak menular
1.2 RUMUSAN
MASALAH
A. Apakah
yang dimaksud dengan Kesehatan Lingkungan ?
B. Apakah
yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan ?
C. Apakah
yang dimaksud dengan K3 ?
D. Apakah
yang dimaksud dengan Manajemen Kesehatan ?
E. Apakah
yang dimaksud dengan Gizi ?
F. Apakah
yang dimaksud dengan Kesehatan Masyarakat ?
G. Apakah
yang dimaksud dengan AKK ?
H. Apakah
yang dimaksud dengan Epidemiologi ?
I.
Apakah yang dimaksud dengan Kesehatan
Reproduksi ?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
A. Untuk
mengetahui apa itu Kesehatan Lingkungan
B. Untuk
mengetahui apa itu Promosi Kesehatan
C. Untuk
mengetahui apa itu K3
D. Untuk
mengetahui apa itu Manajemen Kesehatan
E. Untuk
mengetahui apa itu Gizi
F. Untuk
mengetahui apa itu Kesehatan Masyarakat
G. Untuk
mengetahui apa itu AKK
H. Untuk
mengetahui apa itu Epidemiologi
I. Untuk
mengetahui apa itu Kesehatan Reproduksi
BAB
II
PEMBAHASAN
1. KESEHATAN
LINGKUNGAN
a. Pengertian
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang
merupakan cabang dari Ilmu Kesehatan Masyarakat yang lebih menitikberatkan
perhatiannya pada perencanaan, pengorganisasiaan, pengarahan, pengawasan,
pengkoordinasikan dan peniaian dari semua factor yang ada pada lingkungan fisik
manusia yang diperkirakan ada hubungan atau berhubungan dengan perkembangan
fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa sehingga
derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
Ilmu usaha Kesehatan Masyarakat adalah
mempelajari kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, timbulnya penyakit
karena pengaruh lingkungan kesehatn tersebut, serta membuat kondisi lingkungan
sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan, melindungi,
memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia ( perseorangan ataupun
masyarakat ), sedemikian rupa sehingga berbagai faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan tersebut tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap kesehatan.
Menurut World Health Organization (WHO
), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjami
keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia
( HAKLI ) mendefinisikan kesehatan lingkungan sebagai suatu kondisi lingkungan
yang mampu menompang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia.
Kesehatan Lingkungan
adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena
lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat
dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.
Syarat-syarat
lingkungan yang sehat :
1. Keadaan
Air
Air yang sehat adalah
air yang tidak berbau, tidak tercemar, dan dapat dilihat kejernihan air
tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100°C, sehingga
bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2. Keadaan
Udara
Udara yang sehat adlah
udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di
dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (
zat karbondioksida ).
3. Keadaan
Tanah
Tanah yang sehat adalah
tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat
logam berat.
b. Tujuan
Kesehatan Lingkungan
Terciptanya keadaan yang serasi sempurna dari semua
factor yang ada dilingkungan fisik manusia, sehingga perkembangan fisik manusia
dapat diuntungkan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dapat dipelihara
dan ditingkatkan.
Tujuan
ini diperinci atas ;
·
Melakukan koreksi , yakni memperkecil
atau memodifikasi terjadinya bahaya dari lingkungan terhadap kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
·
Melakukan pencegahan, dalam arti
mengefisienkan pengaturan sumber-sumber lingkungan untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan hidup manusia serta untuk menghindarkannya dari bahaya.
c.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kesehatan
lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menanganani dan mempelajari hubunga manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.
Cara-cara
pemeliharaan kesehtan lingkungan :
·
Tidak mencemari air dengan membuang
sampah disungai
·
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
·
Mengolah tanah sebagaimana mestinya
·
Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
Konstribusi lingkingan dalam mewujudkan
derajat kesehatan merupakan hal yang essensial disamping masalah perilaku
masyarakat,pelayanan kesehatan dan factor keturunan.
·
Pengantar kesehatan lingkungan
·
Pengertian kesehatan
Menurut
WHO
·
Keadaan yang meliputi kesehatan
fisik,mental,dan sosial yang tidak hanya
berarti suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan
·
Pengertian lingkungan
Menurut
Encyclopaedia Of Science And Technology
(1960)
·
Sejumlah kondisi diluar dan mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan organisme
Menurut
Encyclopaedia Americana (1974)
·
Pengaruh yang ada diatas/sekeliling
organisme.
Menurut
A.L Slamet Riyadi (1976)
·
Tempat pemukiman dengan segala
sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang
secara langsung maupun tidak dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan
maupun kesehatan dari organisme itu.
·
Kesehatan lingkungan,adalah hubungan timbal
balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat/mempengaruhi derajat
kesehatan manusia (Walter R.L).
·
Suatu keseimbangan ekologi yang harus
ada diantara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia (World Health Organization Expert
Comitte.)
·
Ilmu yang mempelajari hubungan
interaktif antara komunitas dengan perubahan lingkungan yang memilikipotensi
bahaya/menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit serta mencari upaya
penanggulangannya (Susanna D.dkk).
2. PROMOSI
KESEHATAN
a. Pengertian
Promosi Kesehatan
Pendidikan atau Promosi Kesehatan pada hakikatnya
adalah upaya intervensi yang ditunjukkan pada factor perilaku. Namun, pada
kenyataannya tiga factor lain perlu intervensi pendidikan atau promosi
kesehatan juga, karena perilaku juga berperan pada factor-faktor tersebut.
Apabila lingkungan baik dan sikap masyarakat positif maka lingkungan dan
fasilita tersebut niscaya akan dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat.
Promosi Kesehatan adalah program kesehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat
sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya (fisik, sosial budaya,
politik dan sebagainya). Dari dua kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa
promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan praktik kesehatan saja, tetapi juga, meningkatkan atau memperbaiki
lingkungan (baik fisik maupun nonfisik) dalam rangka memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka.
Promosi Kesehatan mencangkup upaya perubahan lingkungan
(fisik, sosial budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya) sebagai penunjang atau
pendukung perubahan perilaku tersebut. Sebagai perwujudan dari perubahan konsep
promosi kesehatan ini secara organisasi structural, maka pada tahun1984, Divisi
Pendidikan Kesehatan ( Health Education) dalam WHO diubah menjadi Divisi
Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan (Division on Health Promotion and
Education).
b. Peran
Promosi Kesehatan dalam Kesehatan
Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai factor,
baik factor internal (dari dalam diri manusia) maupun factor eksternal (di luar
diri manusia). Factor internal ini terdiri dari factor fisik dan psikis. Factor
eksternal terdiri dari berbagai factor, antara lain sosial, budaya masyarakat,
lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis
besar factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik individu, kelompok maupun
masyarakat, dikelompokkan menjadi empat (Blum, 1974).
Intervensi terhadap factor lingkungan fisik adalah
dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap
lingkungan sosial, budaya, politik, dan ekonomi dalam bentuk program-program
peningkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi masyarakat, penstabilan
politik dan keamanan, dan sebagainya. Intervensi terhadap factor pelayanan
kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan atau perbaikan fasilitas pelayanan
kesehatan, perbaikan system dan manajemen pelayanan kesehatan, dan sebagainya.
Pendidikan Kesehatan merupakan bentuk intervensi
terutama terhadap factor perilaku. Namun demikian, ketiga factor yang lain juga
memerlukan intervensi pendidikan kesehatan, diantaranya :
1. Peran
Pendidikan Kesehatan dalam Faktor Lingkungan
2. Peran
Pendidikan Kesehatan dalam Perilaku
3. Peran
Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan
4. Peran
Pendidikan Kesehatan dalam Faktor Herediter
3. KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (K3)
a. Pengertian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatn dan Kesehatan Kerja merupakan suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak
diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan
dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang
mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja
yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah,
sehingga tidak mudah capek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu
aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja,
diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat
kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat
diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang
tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada factor fisik, tetapi juga
mental, emosional dan psikologi.
Setelah melihat berbagai pengertian diatas, pada
intinya dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah
suatu dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lindungan. Jadi berbicara mengenai kesehatan dan
keselamatan tidak selalu membicarakan masalah keamanan fisik dari pada pekerja,
tetapi menyangkut berbagai unsur dan pihak.
b. Fungsi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Fungsi
dari Kesehatan Kerja
·
Identifikasi dan melakukan penilaian
terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja
·
Memberikan saran terhadap perencanaan
dan pengorganisasian dan prakterk kerja termasuk desain tempat kerja
·
Memberikan saran, informasi, pelatihan
dan edukasi tentang kesehatan kerja dan APD
·
Melaksankan surveilan terhadap kesehatan
kerja
·
Terlibat dalam proses rehabilitasi
·
Mengelolah P3K dan tindakan darurat
2. Fungsi
dari Keselamatan Kerja
·
Antisipasi, identifikasi dan evaluasi
kondisi dan praktek berbahaya
·
Buat desain pengendalian bahaya, metode,
prosedur dan program
·
Terapkan, dokumentasikan dan
informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya
·
Ukur, periksa kembali keefektifitas
pengendalian bahay dan program pengendalian bahaya
3. Peran
Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3
Peran keselamatan dan
kesehatan kerja dalam ilmu kerja berkontribusi dalam upaya perlindungan
kesehatan para pekerja dengan upaya promosi kesehatan, pemantauan dan surveilan
kesehatan serta upaya peningkatan daya tubuh dan kebugaran pekerja. Sementara
peran keselamatan adalah menciptakan system kerja yang aman atau yang mempunyai
potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga asset
perusahaan dari kemungkinan loss.
4.
MANAJEMEN KESEHATAN
a.
Penengrtian Manajemen Kesehatan
Menurut Notoatmodjo, (2003) Manajemen
Kesehatan adalah penerapan manajemen umum dalam system pelayanan kesehatan
masyarakat sehingga menjadi objek atau sasaran manajemen adalah system
pelayanan kesehatan masyarakat. Yang dimaksud system adalah satu kesatuan yang
utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling behubungan
didalam suatu proses atau struktur dalam upaya mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh
karena itu menurut hemat penulis kalau berbicara maslah system pelayanan
kesehatan masyarakat baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
sehingga pelayanan kesehatan disini bisa berbentuk puskesmas, rumah sakit,
klinik bersalin dan organisasi-organisasi yang bergerak dibidang pelayanan
kesehatan.
Pelayanan ksehatan adalah bagian dari
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan
dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Karena ruang
lingkuppelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak,
maka peran pemerintah dlam pelayanan kesehatan masyarakat cukup besar.
b.
Manajemen Puskesmas
Puskesmas adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan
kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang
menyeluruh dari suatu wilayah.
Menurut
Notoatmodjo (2003), Fungsi Puskesmas dalam melaksanakan dapat mewujudkan empat
misi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan pembangunan kecamatan yang
berwawasan pembangunan, mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk
hidup sehat.
c.
Manajemen Rumah Sakit
Rumah sakit adalah bagian dari integral
dari keseluruhan system sv kesehatan yang dikembangkan melalui rencana
pembangunan kesehatan. Sehingga pembangunan rumah sakit tidak lepas dari
pembangunan kesehatan, yakni harus sesuai dengan garis-garis besar haluan
Negara, system kesehatan nasional dan repelita dibidang kesehatan serta
peraturan perundang-undangan.
5.
GIZI
a.
Pengertian Gizi
Ilmu Gizi merupakan salah satu ilmu
terapan yang berkaitan dengan berbagai ilmu dasar seperti ilmu Kimia, Biokimia,
Biologi, Fisiologi, Pathologi, Ilmu Pangan dan lain-lain. Oleh karena itu,
untuk menguasai ilmu gizi, seseorang harus menguasai ilmu-ilmu yang revelan
dengan kebutuhan Ilmu Gizi.
Ilmu
Kimia dan Biokimia berkembang melahirkan Ilmu Gizi. Antoine Lavoiser seorang
ahli kimia dari Pracis dijuluki sebagai Bapak Ilmu Gizi modern berhasil
meletakkan dasar Ilmu Gizi berupa fungsi kiia dan biokimia dalam tubuh manusia,
sehingga beliau menyandang predikat sebagai Bapak Ilmu Gizi.
Menurut Gutrie (1983) prinsip-prinsip
Gizi dasar (Basic Principle Nutrition) adalah ilmu yang memperlajari makanan,
zat gizi, proses pencernaan, metabolism dan penyerapan dalam tubuh, fungsi
serta akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh. Definisi lengkap
Ilmu Gizi yang merupakan modifikasi dari National Academy of Sciences (1994)
oleh organisasi profesi yang berkaitan dengan gizi pada seminar pengembangan
ilmu gizi pada tahun 2000, yaitu ilmu yang mempelajari zat-zat dari pangan yang
bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi,
dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh serta dampaknya terhadap
pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia serta factor yang
memengaruhinya (Hardiansyah dan Victor dalam WKNPG VIII, 2004).
6.
KESEHATAN REPRODUKSI
a.
Pengertian Kesehatan Reproduksi
Paradigma dalam pengelolaan masalah
kependudukan dan pembangunan telh mengalami perubahan. Semula menggunakan
pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas kemudian berubah
menjadi penekatan kesehatan reproduksi dengan memperhatikan hak-hak reproduksi
dan kesehatan gender. Perubahan ini telah disepakati dalam Konferensi Wanita
Sedunia ke-4 di Baijing tahun 1995 serta Konferensi Internaional Kependudukan
dan Pembangunan (International Conference on Population and Development-ICPD)
yang diselenggarakan di Kairo pada tahun 1994.
Dalam kesepakatan itu pula Kesehatan
Reproduksi didefinisikan sebagai keadaan sejahteran fisik, mental, dan sosial
secara utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan) dalam semua
hal yang berkaitan dengan system reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.
b.
Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi
Ruang lingkup kesehatan reproduksi
mencangkup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir sampai mati. Pelaksanaan
kesehata reproduksi menggunakan pendekatan siklus hidup (life cycle approach)
agar diperoleh sasaran yang pasti dan komponen pelayanan yang jelas serta
dilaksanakan secara terpadu dan berkualitas dengan memperhatikan hak reproduksi
perorangan dapat diberikan pada tiap tahapan berikut ini :
·
Konsepsi
·
Bayi dan anak
·
Remaja
·
Usia subur
·
Usia lanjut
7.
EPIDEMIOLOGI
a.
Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu
kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan
dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah dan
gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya.
Epidemiologi merupakan filosofi dasar disiplin ilmu-ilmu kesehatan, termasuk
kedokteran, yakni suatu proses logis untuk menganalisis serta memahami hubungan
erat dengan derajat kesehatan, kejadian penyakit maupun gangguan kesahatan
lainnya.
Metode
epidemiologi merupaka cara pendekatan ilmiah dalam mebcari factor penyebab
serta hubungan sebab akibat terjadinya peristiwa tertentu pada suatu kelompok
masyarakat tertentu. Dalam penggunaannya epidemiologi sangat erat hubungannya
dengan berbagai disiplin ilmu di luar kesehatan, baik disiplin eksakta maupun
ilmu sosial.
Metode epidemiologi yang telah berkembang
dari masa lampau dengan pengamatan dan analisis masalah kesehatan pada penduduk
tertentu, telah mengembangkan suatu konsep yang dikenal dengan “epidemiologi
deskriptif”. Bentuk ini mencoba mengembangkan berbagai nilai atau variabel yang
dapat diukur berdasarkan berbagai kejadian yang ada dalam masyarakat dengan
berbagai ukuran standar yang telah disepakati, seperti insiden, prevalensi
serta nilai rate dan ratio.
b.
Ruang Lingkup Epidemiologi
Ruang
lingkup epidemiologi meliputi :
·
Epidemiologi Penyakit Menular
·
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
·
Epidemiologi Klinis
·
Epidemiologi Kependudukan
·
Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan
·
Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja
·
Epidemiologi Kesehatan Jiwa
·
Epidemiologi Gizi
·
Epidemiologi Perilaku
·
Epidemiologi Genetika
8.
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (AKK)
a.
Pengertian Administrasi Kebijakan
Kesehatan
Administrasi kebijakan kesehatan adalah
administrasi yang diterapkan pada upaya kesehatan demi terciptanya suatu kedaan
yang sehat. Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan dikemukakan
setidak-tidaknya 5 unsur pokok yang perannya amat penting dalam menentukan
berhasil atau tidaknya pelaksanaan administrasi kesehatan. Kelima unsur pokok
yang dimaksud ialah masukkan (input), proses (process), keluaran (output),
sasaran (target), serta dampak (impac).
b.
Ruang Lingkup Administrasi Kebijakan
Kesehatan
Jika dikaji secara mendalam batasan
administrasi kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh komisi pendidikan
administrasi kesehatan Amerika Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang
lingkup dapat dibagi menjadi dua macam, yakni :
·
Kegiatan Administrasi
Telah disebutkan bahwa melaksanakan
semua fungsi administrasi sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi
administrasi dengan pengertian seperti ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama
yang dilakukan pada administrasi itu sendiri mulai dari fungsi perencanaan,
pengawasan, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan
Karena kegiatan utama administrasi
adalah melaksanakan semua fungsi administrasi maka jelas pula bahwa
melaksanakan pekerjaan tata usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar
mengetik, mengagenda dan ataupun menyimpan arsip surat menyurat yang merupakan
pekerjaan pokok seorang usaha.
·
Objek dan Subjek Administrasi
Telah disebutkan bahwa objek dan subjek
administrasi kesehatan adalah system kesehatan yang berarti dapat
menyelenggarakan administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang dimaksud
dengan system kesehatan. Pengertian tentang system kesehatan banyak macamnya,
menjabarkan batasan sebagaimana yang dirumuskan oleh WHO, yang dimaksud dengan
system kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan dari berbagai faktor yang
kompeks dan saling berhubungan yang terdapat pada suatu Negara dan yang
diperlukan untuk memenuhi kebuthan dan tuntutan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok, serta masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan.
9.
KESEHATAN MASYARAKAT
a.
Pengertian Kesehatan Masyarakat
Ilmu Kesehatan Masyarakat Menurut
Winslow (1920) adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya
kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi, untuk Perbaikan kesehatan
lingkungan, Mencegah dan memberantas penyakit menular, Melakukan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat/perorangan, Serta pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI) mendefinisikan IKM adalah ilmu dan seni untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat yang meliputi usaha-usaha peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, keluarga maupun perorangan serta penyehatan lingkungan hidupnya
dalam bentuk fisik, biologis, sosio-ekonomis dan sosiokultural dengan mengikut
sertakan masyarakat.
IKM pada hakekatnya adalah ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mempelajari masalah-masalah kesehatan dan segala faktor-faktor yang
mempengaruhinya serta segala upaya atau cara-cara untuk mengatasinya dalam
masyarakat .
b.
Prinsi-prinsip Kesehatan Masyarakat
IKM
menekankan pemikiran dan tindakan yang bersifat promotive dan preventive d/p
curative, IKM menekankan pada masyarakat atau kumpulan orang baik sehat maupun
sakit atau yang bermasalah d/p kumpulan individu (perorangan) yang sakit saja(lain
dengan bidang klinik –medik), Dalam IKM faktor lingkungan dianggap memegang
peranan sangat penting, IKM melihat upaya kesehatan sebagai upaya
masyarakat yang terorganisasikan
(organized community efforts), IKM menganggap masyarakat sebagai
obyek dan subyek upaya kesehatan, sehingga masalah peran serta dan
perilakunya menjadi sangat penting, IKM menganggap masalah kesehatan sebagai masalah
yang multi sektoral yang kait mengkait dengan permasalahan lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ilmu Kesehatan Masyarakat Menurut
Winslow (1920) adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya
kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi, untuk Perbaikan kesehatan
lingkungan, Mencegah dan memberantas penyakit menular, Melakukan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat/perorangan, Serta pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
Ikatan Dokter Amerika, AMA, (1948)
mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat.
Ruang
lingkup Ilmu kesehatan masyarakat meliputi :
1. Epidemiologi
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
4. Administrasi Kebijakan Kesehatan
5. Gizi Masyarakat
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
7. Kesehatan Reproduksi masyarakat
8. Sistem Informasi Kesehatan
9. surveilans penyakit menular dan tidak
menular
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,
S. 2016. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Cecep Dani Sucipto,
SKM, M.Sc. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta : Gosyen
Publishing
Dedi Alamsyah, SKM.
2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Dra. Mundiatun, M. Si
dan Drs. Daryanto. 2015. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gava
Media
Festivalee. Blogspot.
Co. id/2013/05/IKM-administrasi-kebijakan-kesehatan.html
Http://core.ac.uk/download/pdf/35372446.pdf
Intan Kumalasari dan
Iwan Andhyantoro.2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Selemba Medika
Prof. Dr. Soekidjo
Notoatmodjo.2011. Kesehatan Masyarakat, Ilmu & Seni. Jakarta : Renika Cipta
Komentar
Posting Komentar